Langsung ke konten utama

Peran Psikologi dalam Mengatasi Kebencanaan di Indonesia Secara Multikultural



Sabtu, 18 Mei 2016
di Graha Wiyata Lt. 9
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Tema Kuliah Umum : Peran Psikologi dalam Mengatasi Kebencanaan  di Indonesia Secara Multikultural
Ditulis oleh : Nurul Istiqomah

 

Kondisi krisis bencana dikatakan terjadi bilamana ancaman memiliki kekuatan lebih besar daripada kemampuan. Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi, atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Kebencanaan memiliki lingkup bukan hanya kerusakan pada alam, tetapi mencakup pada seluruh aspek kehidupan. Ilmu psikologi selalu berperan pada berbagai permasalahan dalam bentuk apapun selama melibatkan proses mental.

Dapat tercermin dari salah satu peristiwa yang terjadi di pedesaan. Di pedesaan terdapat ulu – ulu yang bertugas untuk mengatur perairan. Untuk kepentingan irigasi, hal ini berpotensi untuk menimbulkan konflik yang terjadi diantara petani dalam hal ini saling berebut air ingin mendapatkan pasokan air yang banyak. Potensi terjadinya hal ini memunculkan peranan psikologi bagaimana untuk pengaturan distribusi air agar terjadi keadilan.

 


·      Jenis Bencana

1.      Bencana alam à natural, karena aktivitas alam. Sangat potensial untuk terjadi di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai ring of fire yang menjadi pemicu terjadinya gempa tektonik dan vulkanik.

2.      Bencana non-alam à bencana  yang terjadi akibat ulah tangan manusia. Misalnya : tanah longsor. Selain itu, di era modern yang mengglobal ini manusia dikatakan sudah berada pada lingkup technology trapped  atau electrical trapped. Dimana para manusia modern, sangat memiliki ketergantungan pada kecanggihan teknologi. Sebagai contoh, pada dahulu kala saat belum ada lampu sebagai fasilitas untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar, kegiatan dapat diikuti dan diselenggarakan dengan baik. Tidak adanya lampu, bukan menjadi penghambat untuk melakukan kegiatan tersebut. Namun, pada era ini ketiadaan lampu saat proses ini berlangsung, dianggap sebagai gangguan teknis dan dapat menghambat jalannya prose belajar mengajar.

Selain itu, bencana non – alam  dapat terjadi ketika ada seorang yang mengalami phobia atau ketakutan saat melihat seekor ular, kemudian ia membunuh ular tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan karena perbuatan itu dianggap sebagai salah satu pemicu pemutusan rantai makanan yang melibatkan ular dalam prosesnya.

3.      Bencana social à dapat dilihat dari proses revolusi industry Inggris saat perang dunia, pada saat itu kegiatan industri sedang gencar – gencarnya dilaksanakan oleh sebab itu masyarakat melakukan eksploitasi pada Sumber Daya Alam (SDA) untuk memperlancar proses industrialisasi ini. Hal ini menjadi impact yang sangat besar pada kerusakan lingkungan. Pada pulau Borneo yang kita miliki sekarang menjadi salah satu bukti nyata dari impact industrialisasi. Dulu Kalimantan memiliki potensi alam yang sangat besar, namun saat ini mengalami kemunduran.

 

·      Perubahan Sosial

1.      Tidak terencana : bencana termasuk perubahan social yang tidak terencana. Misalnya : gaya hidup

2.      Terencana : Pembangunan

 

Konsep psikologi dalam mengatasi peristiwa kebencanaan adalah memberi yang memandirikan masyarakat yang bersangkutan. Bukan dengan memberi yang menyebabkan masyarakat ketergantungan pada pemberian seseorang. Perilaku “charity” hanya boleh dilakukan hanya saat situasi tanggap darurat (1 – 7 hari setelah bencana terjadi).

Seperti yang terjadi di Surabaya. Surabaya dikenal dengan kota yang memiliki jumlah anak jalanan yang besar. Hal ini memicu berbagai kalangan yang peka terhadap fenomena sosial untuk mengadakan charity. Namun, pada beberapa kasus konsep perilaku menolong ini malah menjadi sesuatu yang salah saat anak jalanan meminta – minta uang di jalan dan kemudian seseorang akan memberinya uang sebagai bentuk belas kasih dan perwujudan dari charity. Disini konsep Classical Conditioning berperan aktif dimana sesuatu yang menyenangkan akan cenderung diulang – ulang. Itulah yang dilakukan oleh anak jalanan yang meminta – minta. Karena dengan perilakunya itu ia mendapat sebuah kesenangan, maka ia akan terus berada pada lingkaran sebagai ‘peminta – peminta’ karena adanya pertolongan yang tidak memandirikan si anak jalanan.

Indonesia memiliki banyak kultur dan peradaban budaya yang berkembang di tanahnya. Mengatasi kebencanaan juga tidak dapat dilepaskan dari kultur yang melekat pada daerah yang mengalami kebencanaan itu sendiri. Masing – masing daerah memiliki ciri khas yang berkembang dan membudaya contohnya sebagai berikut :

Dikenal sebagai daerah yang rawan tsunami, budaya lokal Aceh mengajarkan kepada masyarakatnya untuk naik gunung saat tsunami melanda.

Di Jogja berkembang mite, bahwa seorang anak tidak diperkenankan untuk bermain di pinggiran sungai karena dipercaya bisa hilang atau diambil kanjeng ratu yang sedang berkunjung.

Pada tembang macapat di jawa menceritakan tahapan kehidupan seperti yang bisa ditemui pada psikologi perkembangan (life span development), berikut ini ulasannya :

-          Maskumambang, janin dalam kandungan, masih kemambang (terapung) dalam rahim ibunya

-          Mijil, setelah kurang lebih 9 bulan - 10 hari dilahirkan. Mijil artinya muncul.

-          Sinom, nom=muda/belia. Artinya ada pada masa kanak kanak sampai remaja(nom noman)

-          Kinanthi, "di kantheni" artinya dalam bimbingan orang tua dan dalam masa belajar.

-          Asmarandana, kalau sudah menjadi "arek nom noman" atau muda mudi maka akan mengenal rasa suka kepada lawan jenis (asmara).

-          Gambuh, berawal dari kata jumbuh = cocok. Jadi kalau sudah ada kecocokan maka akan menuju jenjang pernikahan.

-          Dandanggula, dandang = tempat untuk menanak nasi, gula = manis. artinya dalam membina rumah tangga mencapai manisnya hidup.

-          Durma, mundur senggama, artinya mulai mengurangi hubungan suami istri (bersenggama). durma juga berarti darmo = weweh, yaitu berbagi kepada sesama.

-          Pangkur, nyimpang lan mungkur, maksudnya menyimpang dari adharma. juga menyimpang dari kehidupan duniawi.

-          Megatruh, megat = cerai, ruh = roh(atman). Artinya bercerainya atau berrpisahnya atman dengan badan kasar. Juga disebut waktu ajal/meninggal.

-          Pucung, yaitu sudah menjadi mayat dan di "pocong".

 


Kesiapan untuk menghadapi bencana berkaitan erat dengan pengetahuan tentang Early Warning System. Mengedukasi masyarakat dan memberikan pelatihan pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sangat penting untuk dilakukan guna tercapainya masyarakat yang cepat tanggap menghadapi keadaan darurat. Terdapat 4 kunci keberhasilan dalam hal ini, meliputi :

a.       Mengoptimalkan pengetahuan masyarakat

b.      Melibatkan masyarakat

c.       Memandirikan masyarakat

d.      Mensejahterakan masyarakat

Terkadang terdapat beberapa kendala yang terjadi pada manajemen kedaruratan, misalnya : seseorang yang memiliki relasi banyak akan mendapatkan banyak sumbangan, sedangkan yang tidak banyak relasi tidak mendapatkan perlakuan yang sama. Disini akan terjadi ketidakadilan. Manajemen yang dibutuhkan adalah keajegan.

Manajemen pemulihan à perbuatan nyata yang dapat dilakukan adalah saat terjadi bencana gempa di Jogja, relawan dapat meringankan beban para korban bencana dengan mengajak jalan – jalan di tempat terdekat dan menghibur untuk melepaskan dari kepenatan.

Terkadang ada pula ketidakmanusiawian dalam mengatasi kebencanaan, contohnya kasus Gafatar yang dipindahkan dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Utara. Seharusnya yang perlu dipahami adalah konsep kepatuhan (obedience) pada Gafatar adalah kepada : ulamanya, suami/istri, anak – anaknya, dan senioritas. Pada celah inilah psikologi dapat masuk ke dalamnya dan melakukan perubahan yang mengacu pada konsep kepatuhan. Pada psychology obedience sendiri terhadap konsep kepatuhan pada : tuhan, teman sebaya (konformitas), motif/need/drive/locomotive.

 

·      Kasus bencana tidak terencana

Remaja memiliki agresivitas yang tinggi dan memerlukan penyaluran yang tepat untuk hal ini. Misalnya : olahraga. Namun yang terjadi saat ini di perkotaan, space untuk tempat bermain dan berolahraga tidak berkembang dengan baik. Semakin banyak gedung – gedung pencakar langit. Hal ini dapat menghambat penyaluran agresivitas pada remaja. Dan pada akhirnya, game online lah yang digunakan sebagai pelampiasan diri pada remaja kekinian. Sedangkan kita sendiri tau, game online merupakan benda mati dan tidak memiliki emosi. Semakin sering menjamah game online, semakin dapat menumpulkan rasa empati pada remaja. Remaja menjadi seseorang yang acuh tak acuh terhadap sosialnya dan tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain.

 

Menurut Prof. Koentjoro, modal menjadi Psikolog atau ilmuwan psikologi yang baik dan dapat mengatasi kebencanaan meliputi SMEPPPA :

 

Senyum à sebagai symbol penerimaan sosial (self-acceptance)

Mendengarkan à pada uimumnya orang lebih ingin bercerita karena dengan bercerita mereka merasa lebih diakui/dimengerti dan sebagai media katarsis.

Empati

Peka à Mampu membaca symbol dan tanda (rasa dan bahasa). Pada saat ini pendidikan umumnya hanya berupa tuntutan tanpa tersentuh rasa.

Peduli

Pandai Memuji dan Memilih Kata Bijak à lebih baik daripada hukuman

Action à lakukan dan terapkan

 

 

Komentar

  1. 로얄 클럽 블랙 리스트 조회 온라인카지노 온라인카지노 dafabet link dafabet link 12bet 12bet 83Slots - Gold Casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Kepribadian : Analisis Kasus I Berdasarkan Teori Psikodinamika, Behavioristik, dan Humanistik

TEORI KEPRIBADIAN ANALISIS KASUS I : NEIL & SANDY (Nurul Istiqomah – 1511505338) Kasus I :

BIRTHING STORY : Afra Kayyisa Ailani

Jum'at, 11 September 2020 Malam itu adalah jadwal kontrol dengan bidan kesayangan, Bu Ismijati. Seperti biasa, aku berangkat ke klinik dengan penuh semangat dan mood yang baik. Tapi, ternyata itu tidak bertahan lama sampai aku mendengar hasil pemeriksaan kandungan.

Mind Mapping Teori Belajar - Psikologi Pendidikan

           Padatnya mata kuliah yang butuh presentasi dalam proses pembelajarannya kadang bisa bikin jenuh lihat tampilan Power Point yang gitu - gitu aja. Apalagi kalau kita nggak punya skill desain grafis yang oke punya. Bosen kan pastinya? Dari keresahan ini, aku mulai berpikir gimana caranya agar presentasi nggak monoton gitu - gitu aja . Memang sih, yang paling utama dalam presentasi adalah pembawaan dari pemateri. Tapi, dengan tampilan yang catchy akan menimbulkan kesan pertama yang baik bagi audience. (Yah, sesuai sama konsepnya Guthrie lah yaaa hehe).           So, aku kepikiran buat presentasi pakai Mind Mapping --demi efisiensi waktu dan nggak makan tempat--. Tapi, kalau mind mapping ditulis tangan sama aja bohong sih.. Okay, dari sini aku mulai cari software aplikasi penyedia e-mind mapping. Beberapa software sudah terdownload kemudian time to make trial and error map!