Langsung ke konten utama

Psikologi Kepribadian : Analisis Kasus I Berdasarkan Teori Psikodinamika, Behavioristik, dan Humanistik

TEORI KEPRIBADIAN
ANALISIS KASUS I : NEIL & SANDY
(Nurul Istiqomah – 1511505338)

Kasus I :





image





A. Teori Psikodinamika
        Berdasarkan studi literatur yang telah dipelajari, telah diketahui bahwa struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud terbagi menjadi Id, Ego, dan Superego. Pada kasus I : Neil & Sandy, memiliki benang merah dengan proses pengendalian superego. Secara umum, superego merupakan aspek kepribadian yang menampung semua standarisasi secara internal yang berupa moral value dan cita-cita yang diperoleh dari orang tua dan masyarakat.

          Pada kasus tersebut dijelaskan bahwa Neil dan Sandy sama – sama berasal dari latar belakang keluarga yang memiliki cara didik yang keras. Hal ini tentu saja berlangsung secara terus – menerus, sehingga saat mereka berada pada tahap perkembangan dimana mereka sudah mulai mengerti dengan sadar tentang apa yang terjadi pada lingkungannya, akan menangkap hal itu sebagai stimulus progresif dan dipandang sebagai moral value. Superego yang terbentuk secara ekstrem sejak dini ini, memberikan dampak pada perilaku mereka saat berumah tangga. Kekerasan yang terjadi pada rumah tangga mereka bisa disebabkan oleh superego yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak dini.
B. Teori Behavioristik
          Pada teori perkembangan kepribadian menurut Dollard-Miller, memiliki konten salah satunya adalah konteks sosial. Konteks sosial menjelaskan bahwa tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh faktor masyarakatnya. Dimana tempat ia berkembang akan mempengaruhi pula kemampuan bahasa dan isyarat respon yang digunakan.

          Kasus yang terjadi pada Neil & Sandy memungkinkan adanya faktor konteks sosial yang terjadi sebelumnya, mengingat riwayat keluarga dari keduanya tidak asing menggunakan kekerasan dalam berinteraksi. Ditambah lagi Sandy sebelumnya memiliki suami yang demikian pula. Hal ini terjadi terus menerus dan berulang, terbukti bahwa bukan kali pertama Neil menampar Sandy sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang membentuk kepribadian. Peneguran yang dilakukan oleh Sandy menimbulkan respon yang negatif yaitu tamparan dari Neil, karena perilaku yang terbentuk bergantung pada stimulus yang diterimanya.
C. Teori Humanistik
         Terdapat aspek ketahanan dan kecemasan pada teori perkembangan kepribadian Carl Rogers, maksudnya, pengalaman yang mengancam pandangan pribadi orang dari diri mereka adalah penyebab utama kecemasan. Semakin akurat konsep diri seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk memiliki pengalaman yang berbenturan dengan persepsi dirinya. Dengan demikian, orang-orang dengan sangat kongruen konsep diri terutama kemungkinan akan terganggu oleh kecemasan berulang. Untuk menangkal kecemasan ini, individu sering berperilaku defensif dalam upaya untuk menafsirkan kembali pengalaman mereka sehingga  konsep diri mereka muncul secara konsisten.

        Ketika Neil kehilangan kontrol dan kemudian menampar Sandy, hal itu dilakukan sebagai bentuk defensif (pertahanan) dari teguran Sandy (situasi yang mengancam zona nyaman Neil) yang bisa berpotensi menimbulkan kecemasan pada diri Neil. Selain itu, juga sebagai bentuk penegasan atas konsep diri yang dimiliki, dalam konteks ini adalah sikap kaku dan keras dalam menghadapi situasi tertentu. Setiap Neil menemui hal serupa, ia akan melakukan respon yang konsisten sebagai bentuk penangkalan terhadap kecemasan yang berpotensi untuk timbul.





image


        Selain itu, konsep Hierarchy of Needs - Maslow juga turut memengaruhi dalam kasus ini khususnya pada tahap kebutuhan akan rasa aman, kasih sayang, dan harga diri yang tidak terpenuhi.

Repost Source : Tumblr Nurul Isti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIRTHING STORY : Afra Kayyisa Ailani

Jum'at, 11 September 2020 Malam itu adalah jadwal kontrol dengan bidan kesayangan, Bu Ismijati. Seperti biasa, aku berangkat ke klinik dengan penuh semangat dan mood yang baik. Tapi, ternyata itu tidak bertahan lama sampai aku mendengar hasil pemeriksaan kandungan.

Mind Mapping Teori Belajar - Psikologi Pendidikan

           Padatnya mata kuliah yang butuh presentasi dalam proses pembelajarannya kadang bisa bikin jenuh lihat tampilan Power Point yang gitu - gitu aja. Apalagi kalau kita nggak punya skill desain grafis yang oke punya. Bosen kan pastinya? Dari keresahan ini, aku mulai berpikir gimana caranya agar presentasi nggak monoton gitu - gitu aja . Memang sih, yang paling utama dalam presentasi adalah pembawaan dari pemateri. Tapi, dengan tampilan yang catchy akan menimbulkan kesan pertama yang baik bagi audience. (Yah, sesuai sama konsepnya Guthrie lah yaaa hehe).           So, aku kepikiran buat presentasi pakai Mind Mapping --demi efisiensi waktu dan nggak makan tempat--. Tapi, kalau mind mapping ditulis tangan sama aja bohong sih.. Okay, dari sini aku mulai cari software aplikasi penyedia e-mind mapping. Beberapa software sudah terdownload kemudian time to make trial and error map!