Langsung ke konten utama

Senandung Esok Hari

Oleh : Nurul Isti

Aku ini kenapa ?
Aku hampir tak tau, mana utara mana selatan ?
Mana hutan dan yang mana lautan ?
Aku hampir tak mengerti apa yang aku inginkan
Aku terus berjalan hingga sudut malam
Aku meringkuk, merasakan sakit yang tak berkesudahan
Sedang aku tak tau,
Aku ini kenapa ?




Mata tajam, mengamatiku
Sedang aku mengacuhkanmu
Rayuan palsu, terucap untukku
Namun, hati tak pedulikanmu

Apa aku lelah ?
Apa aku bersalah ?
Ataukah aku telah berdosa ?
Entahlah...

Aku terduduk dalam pangkuan-Nya
Aku menangis dalam pelukan-Nya
Aku mengeluh dalam dekapan-Nya

Malaikat malam menyapaku,
Mengibaskan sayapnya di depan raut wajahku
Menawarkan dirinya untuk melindungiku
Mengusap tangisku, dengan belai tangannya
Menyembuhkan lukaku dengan sentuhan hangatnya
Ia menatap mataku,
jauh lebih dalam dan sangat dalam
Lalu, ia berbisik dengan kelembutan suaranya,

“Aku tau, kamu sedang tidak baik-baik saja. Kamu menangis ? Menangislah !
Tapi, tidak untuk esok. Karena ketahuilah..
Kamu bisa tegar, lebih tegar dari mereka..
Kamu bisa bermimpi, lebih tinggi dari mereka...
Kamu bisa tersenyum, jauh lebih tulus dari mereka..”

Ia membawaku terbang
Untuk menunjukkanku bagaimana manisnya surga
Lalu ia menjatuhkanku
Hanya demi menunjukkan bagaimana pahitnya neraka

Aku masih tak mengerti
Mengapa ia seperti itu ?
Aku hanya dapat berterimakasih pada malaikat bersayap satu
yang telah mengajarkanku,
Bagaimana arti senyuman dalam sebuah kepedihan
Bagaimana arti tangisan di tengah kebahagiaan

Aku terbangun menginjak duniawi
Aku kembali untuk melukis indahnya sinar malam hari
Aku mencoba tuk tersenyum demi mewarnai hari
Dan aku hanya menangis ketika aku benar benar tertatih

Kemudian aku bangun tuk berdiri lagi
Dan enggan tuk terjatuh kembali
Aku terus berlari, hingga patahkan hati
Aku terus menari, tak peduli sinar mentari
Aku terus bernyanyi, bernyanyi tuk bermimpi

Aku bahagia hidup seperti ini
Dengan senyum tulus dari sang Ilahi

Repost. Source : Tumblr Nurul Isti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Kepribadian : Analisis Kasus I Berdasarkan Teori Psikodinamika, Behavioristik, dan Humanistik

TEORI KEPRIBADIAN ANALISIS KASUS I : NEIL & SANDY (Nurul Istiqomah – 1511505338) Kasus I :

BIRTHING STORY : Afra Kayyisa Ailani

Jum'at, 11 September 2020 Malam itu adalah jadwal kontrol dengan bidan kesayangan, Bu Ismijati. Seperti biasa, aku berangkat ke klinik dengan penuh semangat dan mood yang baik. Tapi, ternyata itu tidak bertahan lama sampai aku mendengar hasil pemeriksaan kandungan.

Mind Mapping Teori Belajar - Psikologi Pendidikan

           Padatnya mata kuliah yang butuh presentasi dalam proses pembelajarannya kadang bisa bikin jenuh lihat tampilan Power Point yang gitu - gitu aja. Apalagi kalau kita nggak punya skill desain grafis yang oke punya. Bosen kan pastinya? Dari keresahan ini, aku mulai berpikir gimana caranya agar presentasi nggak monoton gitu - gitu aja . Memang sih, yang paling utama dalam presentasi adalah pembawaan dari pemateri. Tapi, dengan tampilan yang catchy akan menimbulkan kesan pertama yang baik bagi audience. (Yah, sesuai sama konsepnya Guthrie lah yaaa hehe).           So, aku kepikiran buat presentasi pakai Mind Mapping --demi efisiensi waktu dan nggak makan tempat--. Tapi, kalau mind mapping ditulis tangan sama aja bohong sih.. Okay, dari sini aku mulai cari software aplikasi penyedia e-mind mapping. Beberapa software sudah terdownload kemudian time to make trial and error map!