Oleh : Nurul Isti
Sang waktu membawa suasana sembilu
Biar nafas memburu
Biar lidah membeku
Pikiran tak henti bertalu-talu
Siapa mengerti
Mohon acungkan jari
Siapa tak mengerti
Mohon jangan dulu pergi
Tetaplah tinggal disiniBersamaku, bersamaku mengukir mimpi
Duhai, renjana..
Renjana tak habis direnungkanPun, digantung menjadi bayanganJangan berhenti dianganYang diangan, semakin menjauh dari harapan
Malu, malu disaksikan mawar yang tak bergerak liar
Putri malu yang kan menyapa pun meraguTeratai ditunggui senja, mengabaikan dengan lihai
Siapa bilang kau anak malang?
Jika kau ahli berjalan diatas arangSiapa katakan kau binatang jalang?Jika kau gentar diterjang badai ilalangAh, untuk apa kau tunggui pelangi yang datangnya tak pastiJika berdansa dibawah derasnya hujan menjanjikan kenikmatan yang sejati
Surabaya, 16 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar